Onlinebrita.com, Manado- Kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Bumi Nyiur Melambai Kota Manado Sulawesi Utara 18 sampai 20 Januari 2023 terbilang sukses. Selain sukses keamanan, juga semua agenda yang terjadwal terlaksana dengan baik. Dan sukses lainnya, antusias warga yang terlihat jelas dan nyata sangat senang dan gembira saat Presiden yang selalu tampil dengan senyum khasnya sambil menyapa ini, di elu elukan warga dengan teriakan Jokowi….Jokowi…
Sejak hari pertama kunjungan, antrian masyarakat yang ingin melihat dari dekat sosok Presiden yang sukses menjadi tuan rumah kepala negara G-20 di Bali ini, mengular di sisi kanan dan kiri. Tidak mengenal siang dan malam, warga Sulut yang dikenal ramah dan rukun ini berusaha untuk datang menyapa Jokowi, walau ada yang hanya melihat iringan mobil mobil di jalan. Tapi ada juga yang ketiban mujur bisa salaman bahkan foto foto juga mendapat paket baik berupa amplop berisi uang dan tas serta hadiah lainnya. Seperti yang terjadi di pasar Airmadidi dan di beberapa pasar serta Mall Manado Sulut
Keberuntungan juga didapat sosok wanita cantik Bernama Pingkan Sompotan Siswi kelas X SMA Santo Nikolaus kota Tomohon. Ketika menghadiri kunjungan Jokowi ke Bendungan Kuwil Kawangkoan Pingkan mendapat hadiah sepeda Bersama anak anak sekolah lainnya, setelah berhasil menjawab beberapa pertanyaan dari Jokowi. Hal beruntung serupa juga di rasakan Margaret Tuhema warga Likupang dan Rivai warga Manado yang sama sama mendapat kaos warna hitam bertuliskan Jokowi dan paket tas berhadia. “Terima kasih pak Jokowi, sehat selalu,’’ ujar mereka berdua dengan nada senang.
BENDUNGAN KUWIL
Waduk Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) merupakan kawasan proyek yang teragendakan pertama di kunjungi. Waduk Kuwil merupakan proyek terbesar yang dibangun oleh Pemerintah pusat sejak beberapa tahun lalu. Waduk Kuwil ini dibangun untuk mengatasi banjir di Kota Manado. Karena bisa menahan luapan air sungai (DAS) Daerah Aliran Sungai Tondano saat curah hujan cukup lama. Juga untuk menyiapkan air baku untuk air bersih di Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado serta Kota Bitung.
Fungsi waduk ini juga untuk mengairi ribuan hektare sawah di Minut dan Sekitarnya serta untuk obyek wisata local. Selain dari fungsi fungsi tadi, yang paling utama adalah untuk rekayasa aliran air saat terjadinya banjir di sekitaran kota Manado dan Minahasa Utara. Sebab, pada tahun 2014 lalu, kota Bersehati Manado diterjang banjir bandang. Seluruh aliran sungai di Manado meluap sehingga masyarakat mengungsi di dataran tinggi. Bahakn waktu itu juuga terjadi longsor di beberapa lokasi
Saat meresmikan Jokowi mengakui Bendungan Kuwil Dibangun sejak tahun 2016, dan diresmikan tahun 2023 ini. Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun dua tahun setelah banjir terjadi di Manado, Sulawesi Utara pada 15 Januari 2014.
Sekedar info, pada tahun 2014, wilayah Manado dan sekitarnya dilanda banjir bandang yang menewaskan sedikitnya 18 korban. Ini merupakan banjir yang terbesar dalam 14 tahun terakhir. Kala itu, ketinggian banjir di beberapa tempat melebihi atap rumah, mencapai sekitar 3 sampai 4 meter atau 3 kali lebih tinggi dibanding genangan yang pernah terjadi sejak banjir terakhir yang terjadi pada tahun 2000. Air bah datang dari lima sungai besar yang meluap secara bersamaan mengakibatkan sekitar 40 ribu warga mengungsi.
Bendungan ini menjadi satu dari delapan bendungan baru yang mulai dibangun tahun 2016 ini. Saat itu, pemerintah menargetkan membangun 65 bendungan. Pembangunan terdiri atas penyelesaian 16 bendungan yang belum selesai pada 2014 dan pembangunan 49 bendungan baru.
Bendungan ini bisa mengairi lahan pertanian dan sumber pembangkit listrik. Bahkan, bendungan ini dapat menjadi pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang menghasilkan tenaga 2 x 0,7 Megawatt Bendungan tersebut melintang di Sungai Tondano di sebelah hilir Pembangkit Listrik Tenaga Air Tanggari II. Bendungan itu berfungsi sebagai penyedia air baku untuk Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung dengan debit sebesar 4,50 meter kubik per detik. Selain itu, bendungan tersebut juga sebagai penyedia energi listrik dengan kapasitas sebesar 1,2 MW untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Minahasa.
Biaya kontrak pengerjaan bendungan Kuwil mengalami kenaikan. Selain dari segi waktu, ada perbedaan biaya dari kontrak awal hingga selesai dibangun. Bendungan dibangun dengan biaya Rp 1,9 triliun, kapasitas tampung 26 juta meter kubik, dan luas genangan 157 hektare. Angka itu naik dari nilai kontrak Bendungan Kuwil Kawangkoan yang ditetapkan pada 2016 lalu sebesar Rp 1,5 triliun.
Ketika waktu itu Kepala Pusat Bendungan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Imam Santoso mengatakan, kontrak pengerjaan bendungan Kuwil yang terletak di Kawangkoan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara ini terbagi atas dua paket dengan total nilai kontrak mencapai Rp 1,5 triliun.
“Paket pertama senilai Rp 783,20 miliar akan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya bekerja sama dengan PT DMT Exploration Engineering Consulting Indonesia, sedangkan paket kedua senilai Rp 640,30 miliar akan digarap oleh PT Nindya Karya,” ujarnya, Jumat, 16 September 2016 . Imam kala itu menjelaskan pembangunan bendungan memang memakan waktu lama karena cukup rumit penggunaan teknologinya dan memerlukan pendetailan. Hal senada disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso saat itu, yang mengatakan pembangunan bendungan perlu membelah bukit.
“Ada bukit yang dikupas untuk pembangunan bendungan Kuwil Kawangkoan ini. Serta pembersihan tapak pegunungan (clearing). Itu juga sedang kami kerjakan,” ujar Imam dalam siaran pers di Jakarta, Senin, 26 Desember 2016.(dikutip dari tpc)
LIKUPANG
Masih hari pertama ( Kamis 19/1) Presiden Jokowi meninjau kawasan Likupang, yang terletak di Kabupaten Minahasa Utara. Dalam keterangannya selepas peninjauan, Presiden berharap semua destinasi wisata yang sebelumnya terdampak pandemi bisa segera pulih dan normal.
“Semua negara, semua tujuan wisata, semua destinasi wisata mengalami hal yang sama. Tetapi, recovery, pemulihan di Indonesia jauh lebih cepat. Sekarang Bali sudah full wisatawan, meskipun belum seperti prapandemi, tetapi sudah lebih di atas 60-70 persen. Di tempat-tempat lain juga sama. Kita harapkan akan kembali secepatnya normal sehingga semua destinasi wisata kita bisa pulih kembali atau lebih meningkat dari sebelum pandemi,” ujar Presiden.
Likupang merupakan salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang ditetapkan pemerintah selain Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Sebagai DPSP, pemerintah pun menyiapkan infrastruktur pendukungnya, seperti bandara hingga jalan akses.
“Infrastruktur yang ada di Sulawesi Utara baik airport-nya sudah dibenahi dan sekarang siap untuk menampung terminalnya dalam jumlah yang besar. Kemudian dari airport menuju ke Likupang ini bisa lewat darat yang jalannya sebagian sudah diperbaiki. Saya kira kalau dibandingkan sebelumnya jauh sekali, sekarang sudah mulus,” ungkapnya.
Selain jalur darat, pemerintah juga menyiapkan jalur laut yang bisa mempercepat waktu tempuh dari kota menuju Likupang menjadi hanya 15-20 menit. Presiden meyakini hal tersebut akan turut menarik investor untuk berinvestasi di Likupang.
Kepala Negara pun optimistis kawasan Likupang akan ramai didatangi turis mancanegara, baik dari Eropa maupun dari negara-negara Asia seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea. Apalagi, mulai Februari 2023 ini, penerbangan langsung dari Tiongkok akan kembali dibuka. Presiden yakin sektor pariwisata ini akan makin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.
“Turis dari Tiongkok, dari Cina sudah mulai Februari dibuka lagi. Ada tiga atau empat pesawat yang akan kembali datang mulai awal Februari dan ini kan yang dari Singapura sudah. Saya kira ini akan normal kembali. Artinya, Sulawesi Utara didukung dari sisi pertanian, didukung pariwisata, itu akan sangat bagus,” tandasnya.(bpmi setpres)
Ketika mengunjungi Pelabuhan Likupang Barat Minut, Presiden bersama rombongan terbatas menaiki Kapal Wisata Bottom Glass Nirmala Bahari 1 yang tengah bersandar untuk mengecek fasilitas yang ada di kapal tersebut. Selain Bottom Glass Nirmala Bahari 1, kapal lain yang terlihat tengah bersandar di antaranya Kapal Wisata Bottom Glass Bahari 2, Kapal Selam Golden Manta, serta Kapal Ndha Nusantara.
Presiden melihat dari dekat Pelabuhan ini yang fungsinya menunjang pariwisata di Likupang yang saat ini sedang dilakukan pembangunan dan peningkatan sejumlah fasilitas, seperti terminal wisata, area parkir wisata, dan dermaga apung wisata, rehabilitasi dermaga existing seluas 120 meter, pembangunan dermaga kapal rede, dan lahan terbuka hijau. Target selesai tahun 2023 ini. Pelabuhan ini juga berdampak membantu para nelayan (*/jimmyhsenduk)