OnlineBrita.Com, Daerah – Perhelatan Jambore Pemuda Anak Gereja Bethel Indonesia (GBI) Sulawesi Utara Gorontalo (SulutGo) yang diadakan pada 24 – 28 Juni 2024 di perkebunan Wawo, Kota Tomohon, bisa dikatakan sukses. Acara yang dihadiri oleh ribuan peserta ini berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan serta kebaktian kebangunan rohani (KKR)
Namun, di balik kesuksesan acara ini, terdapat beberapa catatan yang perlu dievaluasi oleh Pengurus Pemuda Anak (PA) SulutGo, terutama terkait masalah air bersih. Beberapa peserta mengeluhkan keterbatasan air bersih selama kegiatan berlangsung. “Torang hari pertama sampe tidak mandi karena kurang air,” ujar salah satu peserta yang meminta agar namanya tidak dipublikasikan kepada OnlineBrita.com.
Seorang anggota Komisi Pemuda Anak (KPA) juga menuturkan bahwa masalah kekurangan air memaksa beberapa peserta mencari air di luar lokasi acara. “Masalah kekurangan air bisa diatasi sampai harus mencari di luar lokasi guna memenuhi kebutuhan,” katanya.
Ketua Panitia, Michael Runtu, saat dikonfirmasi media pada Sabtu, 29 Juni 2024, melalui WhatsApp, mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha maksimal dalam menyediakan air bersih. “Terkait kebutuhan air bersih, kami sudah maksimal. Pada hari pertama saja kami suplai 8 truk tangki air yang masing-masing tangki memiliki kapasitas 5000 liter,” jelas Michael.
Michael juga menambahkan bahwa ada peserta yang tidak mengeluhkan soal air. “Kami sudah maksimal terkait air, tetapi ada juga peserta yang tidak mengeluh soal air,” tambahnya.
Ia mengakui bahwa dalam setiap kegiatan besar seperti ini, selalu ada plus minus yang perlu dievaluasi ke depannya. “Ini hal yang biasa dalam setiap kegiatan. Biar menjadi bahan evaluasi ke depannya,” tutup Michael.
Evaluasi terkait masalah air bersih diharapkan dapat memperbaiki pelaksanaan acara-acara Jambore berikutnya, sehingga kenyamanan peserta dapat lebih terjamin. (David)
