ONLINEBRITA.COM, MANADO — Dalam rangka Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (NATARU) pihak PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo) memastikan aman. ” Kami akan menjaga keandalan listrik selama perayaan NATARU,” ujar General Manager PLN UID Suluttenggo Usman Bangun dalam acarabl temu media Selasa (23/12) di ruang Maesa Kantor PLN Sulutenggo.

Menurut Usman, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah, dari sistem, personil, dan peralatan untuk menjamin keandalan pasokan listrik, khususnya selama masa Nataru. Ada ratusan personil serta posko yang disiapkan untuk memantau keandalan listrik di wilayah yang menjadi tanggubg jawab kami, tambah Usman dengan nada optimis.
Dalam temu media yang berlangsung penuh keakraban, PLN UID Suluttenggo menyebutkan bahwa sedikitnya 2.199 personel yang disiagakan di seluruh wilayah kerja PLN Suluttenggo. Tim ini didukung dengan peralatan lengkap di setiap posko yang telah dibentuk sejak beberapa hari lalu.

“Kami juga ingin memastikan keandalan pasokan listrik terutama di lokasi-lokasi prioritas yang menjadi pusat aktivitas masyarakat selama perayaan Nataru. Ada 2.199 personel yang disiapkan,” ungkapnya.
Masyarakat juga diminta proaktif menggunakan saluran laporan di PLN Mobile atau nomor hotline 123 untuk melaporkan bila ada gangguan dalam layanan kelistrikan.
“Tim kami siaga 24 jam untuk merespons laporan masyarakat. Mari kita sambut Natal dan Tahun Baru dengan penuh sukacita tanpa rasa khawatir akan gangguan listrik,” katanya.
Manajer Komunikasi dan TJSL Noven Koropit menambahkan, b kondisi pasokan listrik di Suluttenggo saat ini dalam kondisi baik. Total daya mampu pasokan di Suluttenggo mencapai 1.110,48 MW, dengan beban puncak sebesar 901,41 MW, atau terdapat cadangan daya 209,07 MW.
“Secara umum, kondisi kelistrikan di wilayah kerja PLN UID Suluttenggo berada dalam status aman. Sistem kelistrikan UID Suluttenggo terdiri dari 2 sistem besar yaitu sistem SulutGo yang menyuplai wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo, dan di Sulawesi Tengah yang disuplai dari Sistem Sulselrabar. Ada juga 62 sistem kelistrikan isolated yang tesebar,” katanya.
Khusus untuk interkoneksi Sistem SulutGo, ungkap Noven, daya mampu sebesar 668,35 MW, dengan beban puncak sebesar 491,39 MW atau cadangan daya 176,96 MW.
Sementara itu, Sistem Palu yang dipasok dari Grid Sulselrabar memiliki daya mampu pasok sesuai kebutuhan sebesar 255,56 MW dengan beban puncak yang sama. Adapun 62 sistem isolated/off grid memiliki daya mampu pasok 186,57 MW dengan beban puncak 154,46 MW.
Dalam rangka mendukung kelancaran perayaan Nataru, PLN UID Suluttenggo juga telah membentuk 60 posko siaga yang didukung oleh 2.199 personel, termasuk 32 personel dengan keahlian khusus Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Selain itu, berbagai peralatan pendukung turut disiagakan, antara lain mobil dinas gangguan, motor dinas gangguan, unit crane, 45 unit gardu bergerak (UGB), 3 unit UPS, 59 unit genset.
PLN UID Suluttenggo mengamankan 233 lokasi prioritas, yang terdiri atas 50 tempat ibadah, 78 lokasi kegiatan Natal lokal, 26 titik transportasi (terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan), 40 posko atau titik mudik prioritas, 13 pusat perbelanjaan, 13 kawasan wisata, serta 3 lokasi keramaian.
Selain itu PLN UID Suluttenggo juga menyiagakan 47 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk memastikan kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik.
Menurut Noven, Sistem SulutGo relatif aman dengan prakiraan beban puncak tertinggi pada 18 Desember 2025 hingga 08 Januari 2026 sebesar 404,39 MW, selanjutnya pada tanggal 25 Desembar 2025 diperkirakan beban puncak tertinggi sebesar 474,25 MW dengan cadangan sebesar 213,67 MW. Sementara pada 01 Januari 2026 perkiraan beban puncak tertinggi sebesar 422,78 MW dengan cadangan sebesar 265,15 MW.
“Seluruh petugas PLN UID Suluttenggo telah membentuk tim siaga yang stand by selama periode Nataru 2025-2026 di lokasi strategis seperti tempat pelaksanaan ibadah, kantor-kanto, dan pu-pusat keramaian,” katanya.
Manajer UP3 Manado Revy Adrian menambahkan, pihaknya sudah tidak lagi melakukan pemadaman terjadwal—untuk keperluan pemangkasan pohon, pergantian isolator dan kabel, dan lainnya—sejak 15 Desember.(JS)









