BOLMONG, ONLINEBRITA.COM – Gelombang informasi dari masyarakat Desa Ponompiaan dan Desa Pusian, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow, membuka fakta mencengangkan terkait alih hak lahan di kawasan perbukitan “Oboy”.
Diperkirakan ratusan hektar lahan perkebunan yang diyakini mengandung emas dan mineral bernilai tinggi, disebut-sebut telah berpindah kepemilikan kepada Warga Negara Asing (WNA) asal China.
Menurut kesaksian warga, proses perpindahan hak tersebut berlangsung melalui pembelian langsung. Sejumlah “perantara” warga lokal diduga menjadi kaki tangan investor asing untuk menawar lahan dengan harga menggiurkan.
“Benar, kami sudah menjual tanah perkebunan itu kepada orang China, tapi mereka menggunakan orang Indonesia sebagai perwakilan,” ungkap beberapa warga setempat.
Informasi lain menguatkan bahwa dana pembelian seluruhnya berasal dari investor China, sementara transaksi lapangan dikendalikan oleh pihak Indonesia yang menjadi perpanjangan tangan mereka. Bahkan, investor asing tersebut disebut mendirikan perusahaan beridentitas China yang beroperasi secara terang-terangan di kawasan Oboy.
Nama PT Xinfeng Gema Semesta menjadi sorotan utama. Perusahaan ini diduga tetap beroperasi di area tambang emas Perkebunan Oboy, Desa Pusian, Kecamatan Dumoga Timur, meski tidak mengantongi izin resmi pemerintah. Aktivitas ini mempertegas dugaan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di sektor pertambangan Kabupaten Bolmong.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bolmong, Aldy Pudul, turut mengonfirmasi keberadaan aktivitas tersebut.
“Hingga sekarang kami belum menerima informasi bahwa perusahaan itu memiliki izin. Kami sudah dua kali mengirim surat teguran agar kegiatan dihentikan,” tegas Aldy. Seperti dilansir dari Bolmongpost.com
Berdasarkan data lapangan, para cukong berkewarganegaraan China dan komplotannya diketahui sudah menjalankan aktivitas tambang selama empat bulan terakhir. Dengan bendera PT Xinfeng Gema Semesta, mereka melakukan pembabatan hutan secara masif dan pengerukan lahan menggunakan sejumlah alat berat.
Kasus ini kini menjadi keprihatinan public secara luas, dengan berbagai bencana alam yang terjadi diberbagai belahan provinsi dan kota,kabupaten di Indonesia hari-hari ini yang diduga kuat pengrusakan hutan, Agar segera aparat penegak hukum turun tangan lebih serius untuk menghentikan aktivitas ilegal serta mengusut tuntas para pihak yang terlibat dalam peralihan lahan dan operasi tambang di kawasan Oboy. (David)











