Anggota Dewan Fraksi Gerindra Louis Schramm Reses di Perum Paniki

ONLINEBRITA.COM MANADO, – DPRD
ANGGOTA DPRD Sulut sejak 29 November sampai 2 Desember 2025 turun ke daerah pemilihan (dapil) dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat dalam rangka pelaksanaan reses III tahun 2025.
Ketua Fraksi Gerindra Louis Carl Schramm anggota DPRD Sulut dapil Manado telah melaksanakan reses di Perum GPI pada 29 November dan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Sulut.

Saat melaksanakan reses di Perum GPI , Louis Schramm menerima beberapa aspirasi terkait lampu jalan, bantuan untuk siswa SMA.
Sementara saat reses di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Sulut, Senin (1/12/2025) sangat memiriskan ketika Wakil Ketua Komisi 4 ini melihat lansung kondisi kantor Bapelkes satu persatu ruangan yang ada.


Ketika melihat beberapa ruangan, politisi Gerindra yang didampingi Kepala Bapelkes dr Samuel Tanos dan KTU Olce Umboh menemukan toilet dan kamar peserta yang sudah sangat memprihatinkan.

“Bayangkan saja, ada toilet dan kamar peserta yang meskipun musim kemarau air tetap meluber ke lantai. Bahkan ada toilet yang sudah tidak terurus lagi. Ada beberapa ruangan kamar dan toilet bisa di buat kolam dan disi bibit ikan mujair,”ungkap Schramm sambil menunjuk kondisi kamar dan Toilet yang rusak parah.

Schramm menyampaikan bahwa Bapeleks jangan dianaktirikan karena kondisinya sangat memprihatinkan.Padahal seharusnya bapeleks itu melahirkan tenaga tenaga kesehatan yang handal akan tetapi dengan keadaan seperti ini untuk menghasilkan tenaga kesehatan jadinya sangat tidak realitis.

“Kedua, sangat disayangkan aset yang begitu baik dan artistik peninggalan jaman dahulu, kalau dilestarikan ini bisa menyumbangkan PAD. Disini ada 40 kamar bahkan bisa lebih dikembangkan kalau kita lihat dari luas tanah yang ada,” kata Schramm.
Schramm mengakui dirinya yakin jika semua tenaga kesehatan di kabupaten/kota membuat kegiatan di bapelkes, dan harus wajib membuat kegiatan di sini karena di kab/kota tidak ada fasilitas kesehatan seperti disini, pasti PAD akan bertambah.

“Tapi kalau dengan kondisi seperti ini kepala bapelkes beserta jajaran kasihan juga,” ujar Schramm.Disisi lain, meski kondisi memprihatikan dikatakan Bagian KTU Olce Umboh, bapelkes masih bisa menerima para nakes dimana frekuensinya sekitar 50 persen kamar yang terisi, itupun sudah dipaksanakan.

“Jadi kalau kita menerima pelatihan selalu harus ada quotenya. Takutnya sebelum mereka spill kamarnya para peserta sudah mengetahui betul kondisi kamarnya. Jadi kami sudah sampaikan, ketika ada para peserta wajib memberitahukan kondisi lingkungan di Bapelkes.

Tetapi yang kami jual adalah Sumberdaya yang luar biasa dan juga makanan kami dimana bisa bersaing dengan hotel,” tandas olce Umboh.Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Bapelkes dr Samuel Tanos.Tanos menyatakan ia sangat berterima kasih kepada Anggota DPRD Sulut Louis Schramm yang sudah melihat kondisi Bapelkes.

“Tentunya harapan kami Bapelkes ini bisa ada perbaikan fasilitasnya.Karena sudah banyak ruangan yang rusak. Kalau pun ada pelatihan kami hanya bisa menampung 30 orang saja. Padahal tahun-tahun sebelumnya ratusan orang yang bisa mengikuti pelatihan karena kamar-kamarnya masih bagus. Tapi sekarang ini hanya bisa menampung 30 orang itu pun setiap kamar dua orang,”kata Tanos. (Kiki).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *