ONLINEBRITA.COM, MANADO — Semarak perayaan Dies Natalis ke-65 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado secara resmi bergulir, Jumat (7l11/2025).
Pariwisata Manado
Pembukaan ditandai dengan riuhnya bunyi tetengkoren, semakin istimewa dengan kehadiran langsung Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Berty Sompie M.Eng, IPU, ASEAN Eng dan Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda.
Dalam sambutannya saat membuka perayaan tersebut, Rektor Berty Sompie menyoroti perjalanan panjang FEB Unsrat hingga saat ini.
Beliau menyatakan bahwa FEB Unsrat telah membuktikan diri sebagai salah satu pilar fundamental dalam memajukan Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi, mencakup seluruh kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Mari kita terus tingkatkan kualitas Tri Dharma ini, kuncinya adalah inovasi dan kolaborasi,” ajak Prof Berty, seraya menambahkan, “Ini penting agar kita dapat memberikan dampak nyata dalam menjawab kebutuhan masyarakat, dunia bisnis, hingga pemerintah,” tandasnya.
Di sisi lain, Joune Ganda, selaku Ketua Panitia Dies Natalis ke-65 FEB Unsrat, turut memberikan pandangannya.
Menurutnya, Dies Natalis kali ini adalah momentum refleksi atas dedikasi dan perjalanan panjang FEB yang telah berbuah pada berbagai capaian gemilang hingga berada di posisi saat ini.
“Dalam perjalanannya, FEB telah berkontribusi nyata dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul, berintegritas, dan mampu bersaing secara global,” ungkapnya dengan bangga.
Joune Ganda juga mendorong seluruh sivitas akademika agar tidak lagi memandang kampus hanya sebagai pusat ilmu dan rutinitas biasa.
Kampus, katanya, harus bertransformasi menjadi pusat inovasi kebijakan dan inkubasi gagasan ekonomi kerakyatan.
Seiring makin bertambahnya usia, tanggung jawab strategis yang lebih besar menanti FEB Unsrat, terutama dalam memperkuat kapasitas riset yang berbasis data analytics.
Joune Ganda menutup dengan dorongan agar seluruh sivitas terus membangun sinergi erat dengan pemerintah dan dunia usaha, serta memperluas kontribusi nyata bagi policy making (pembuatan kebijakan) dan pembangunan berkelanjutan di daerah.(*)












