PLN : Penjualan REC Terus Mengalami Peningkatan


ONLINEBRITA.COM, JAKARTA -PT PLN (Persero) mengungkapkan penjualan Renewable Energy Certificate (REC) terus mengalami pertumbuhan minat. Terbukti hingga Juni 2025, realisasinya mencapai 13,68 terawatt hour (TWh) atau tumbuh 14% dari periode yang sama pada 2024 (year on year/yoy).
REC merupakan salah satu instrumen produk hijau inovasi PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional. Adapun, harga per unit REC atau sebesar 1.000 Kilowatt hour (kWh) hanya Rp35 ribu.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa REC merupakan salah satu upaya PLN dalam memberikan solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk mendapatkan pasokan listrik hijau yang andal dan terjangkau.

Direktur Utama PLN menyebutkan capaian tersebut tidak luput dari dukungan pemerintah kepada perusahaan. Apalagi, di tengah tekanan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.

“Berkat kolaborasi ini, kami berhasil membukukan kinerja yang solid. Ini juga jadi bukti keberhasilan Pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi terlihat dari naiknya konsumsi listrik pelanggan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/8/2025).

Sementara itu, konsumsi listrik di sektor industri tumbuh sebesar 2,66% secara tahunan, dengan volume mencapai 1.165 Giga Watt hour (GWh). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan listrik dari pelanggan industri menengah, khususnya di sektor makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, serta industri karet dan plastik.

Adapun, PLN berhasil mencetak laba periode berjalan senilai Rp 6,64 triliun pada Semester I 2025. Perolehan laba tersebut meningkat 32,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5 triliun.

Seiring dengan peningkatan laba, pendapatan PLN mencapai Rp 281,89 triliun per Juni 2025. Angka itu terhitung naik 7,57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 262,06 triliun.

Darmawan menekankan bahwa transformasi menyeluruh yang dijalankan sejak 2020 telah memperkuat daya saing perusahaan. Langkah ini tidak hanya menciptakan efisiensi sistemik, tetapi juga mengubah pola kerja PLN dari pendekatan birokratis menjadi lebih berorientasi pasar dan pelanggan.

“Transformasi holistik yang kami jalankan sejak 2020 menjadi pondasi penting dalam menciptakan efisiensi dan ketahanan bisnis. Pendekatan yang lebih business-like ini memungkinkan PLN beradaptasi terhadap dinamika eksternal, sekaligus memastikan pasokan energi yang andal, kompetitif, dan mendukung keberlanjutan ekonomi nasional,” tandasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed