Steffen Linu Tutup Rakor Bawaslu, Kapolda dan Kepala BIN Imbau Ciptakan Situasi Politik Aman

Foto : Anggota Bawaslu Sulut Steffen Linu saat menutup Rakor Bawaslu

Onlinebrita.com, Manado – Rakor penguatan kelembagaan yang digelar Bawaslu Sulut selama tiga hari (28=30/1) ditutup anggota Bawaslu Steffen Stevanus Linu. SS. M. AP. Kegiatan yang diikuti Pers dan sejumlah Steakholder terkait ini dilaksanakan dalam rangka pengawasan penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024. Dan kali ini tajuknya Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Pada Pelaksanaan Pemilu 2024 di Provinsi Sulawesi Utara.

Dalam sambutan Steffen Stevanus Linu mengatakan, sebagai lembaga pengawas penyelenggara pemilu, Bawaslu menggunakan metode senyum, ceria dan pendekatan dalam menanggani pelanggaran. Kami berharap kegiatan penguatan kelembagaan yang kami gelar ini yang mengedepankan sinergitas akan membentuk pemilu yang berintegritas.

 Senentara itu  pada paparan materi sebelumnya, Kapala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Sulawesi Utara, Irjen Pol.Yudhiawan pada kegiatan Talk Show Senin (29/1) secara  jelas mengatakan bahwa kerawanan money politic atau politik uang yang dilakukan peserta pemilu untuk meraup banyak suara masyarakat harus diawasi.

Selain money politic lanjut Kapolda Sulut paling rawan terjadi adalah hoax.
“Berita hoax seolah-olah berita itu memang terjadi. Seandainya itu yang terus menerus disampaikan kepada seluruh warga melalui media sosial, seolah-olah benar ini yang rawan,” ujar Kapolda.

 Kapolda Sulut menambahkan, dalam rangkah mencapai pemilihan umum berlangsung secara tertib, pihak Polda Sulut bekerjasama dengan KPU, Bawasku, DKPP, TNI kemudian seluruh partai politik dan bakal calon untuk bersinergi.

Kapolda juga menghimbau agar calon atau pelaku pemilu bisa berpartisipasi aktif dengan melakukan politik yang sehat.
“Bersama-sama menciptakan situasi politik yang aman,” imbau dia.

Disampaikan Kapolda, ada tiga hal yang dilakukan antara sentra GAKKUMDU bekerjasama dengan Bawaslu.

“Yaitu preemtif, preventif dan represif,” kata Kapolda.

Sementara itu Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sulawesi Utara, Brigjen TNI Raymond Marojahan mengungkapkan, Sulawesi Utara menempati rangking 2 indeks kerawanan Pemilu yang dikeluarkan Bawaslu.
“Salah satu faktor paling dominan ialah pengerahan dan keterlibatan ASN dan politik uang,” kata Morajahan.

Potensi kerawanan lainnya yang mendapat perhatian BIN lanjutnya ialah, kampanye hitam dan kampanye negatif, konflik SARA dan gesekan antar pendukung.(*/pk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed