Foto : Anggota DPRD Manado Jeane Laluyan
Onlinebrita.com, Manado-Upaya pemerintah kota Manado meminimalisasi tumpukan sampah di semua ruas jalan serta lingkungan di Kota Manado sudah dilakukan sejak dilantiknya Walikota Andrei Angouw dan Richard Sualang sebagai Walikota dan Wakil Walikota Manado pada bulan Mei tahun 2021 lalu.
Tidak hanya itu, menurut Anggota DPRD Manado Jeane Laluyan, kendaraan pengangkut sampah yang sebelumnya mengantri di Tempat Pembuangan Sampah Sumompo juga mampu di urai berkat ide brilian sang Walikota pilihan rakyat kota Manado Andrei Angouw dan Wakil Walikota dr. Richatd Sualang.
Walikota dan Wawali yang rutin mamtau TPA
Bahkan tak jarang AA-RS mendatangi TPA Sumompo untuk berselfi di atas tumpukan sampah, guna memberi signal kepada masyarakat bahwa TPA yang sebelumnya bau telah menjadi obyek wisata.
Berbagai pujian kata Laluyan, lalu datang dari berbagai kalangan termasuk pemerhati kota, lantaran AA-RS dinilai mampu melakukan perubahan sistem pengangkutan sampah yang berdampak mengurangnya tumpukan sampah di ruas-ruas jalan di Kota Manado.
Walikota dan Ketua Tim PKK Manado juga rutin pantau TPA
Wali8kota dan Wawali AARS juga intens melakukan kunjungan ke Sumompo
dengan maksud, melakukan pemgawasan, mengatur serta mengontrol kendaraan yang melakukan pembuangan sampah di areal TPA agar tidak terjadi penimbunan sampah.
Selain itu keduanya juga aktif memantau mobilisasi kendaraan pengangkut sampah agar tidak terjadi atrian kendaraan di areal TPA.
Walokota juga mengarahkan mekanisme antrian armada sampah
Pemilahan Sampah Organik juga rutin dilaksanakan untuk mengurangi volume tumpukan sampah di TPA Sumompo dengan maksud agar sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos untuk bercocok tanam sehingga sampah organik ini tidak terbuang sia-sia.
Menariknya, upaya pemerintah kota Manado hanya dipandang sebelah mata oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang dianggap terburu-buru memberi status Manado sebagai kota terkotor mendampingi 4 kota lainnya di Indonesia.
Didampingi sejumlah staf, Walikota ikut memberi arahan bagi petugas sampah
“Menurut saya terlalu terburu-buru pihak KLHK mengganjar Manado sebagai kota terkotor di Indonesia bersama 4 kota lainnya di Indonesia. Jika dilihat dari kerja-kerja yang dilakukan penerintah kota Manado di bidang kebersihan sangat tidak relevan dengan ketuputusan KLHK,”kata Laluyan di Manado, Selasa (14/03/2023).
Kadis DLH Manado Franky Porawouw
Sementara itu, Kadis DLH Kota Manado Franky Porawouw menjelaskan pihaknya telah melakukan penanganan kebersihan dengan melakukan pengangkutan sampah dengan baik dengan mengaktifkan pihak Kecamatan, kelurahan dan Ketua- Ketua lingkungan dengan sangat intens melakukan pembersihan sampah.
DLH memasang kubus apung di 5 sungai besar untuk menghalau dan mengangkut sampah yang terbawa air sungai, dan semua kegiatan itu di kontrol langsung oleh Walikota lewat CCTV.
“Jadi berbagai sampah yang hanyut terbawa air sungai dikontrol oleh Walikota dan Wawali melalui CCTV. Saya kira kita sudah bekerja maksimal untuk sampah walaupun tidak sempurna,”jelas Porawouw kepada Onlinebrita
Com di Manado, belum lama ini.
Tidak hanya itu, DLH juga menggunakan perahu, selapa dan jaring sepanjang 30 meter untuk menangkap sampah di sepanjang aliran sungai.
“Jadi saya sependapat dengan anggota DPRD Manado Ibu Jeane Laluyan yang menilai, bahwa ditetapkannya Manado sebagai kota terkotor bersama 4 kota lainnya di Indonesia yang dirilis oleh KLHK mungkin “keliru”,”ungkap Porawouw.
Sebelumnya kata Porawouw, pemerintah provinsi Sulut telah menyatakan Manado sebagai kota terbersih di Sulut.(*)
Paramita Kalesaran