Terjadi Saat Peringatan Banjir Rob Supermon oleh BMKG, Sejumlah Rumah di Amurang Sulawesi Utara Ditelan Bumi

Onlinebrita.com, Jakarta- Dugaan Abrasi alam yang terjadinya di pesisir pantai teluk Amurang Minahasa Selatan Sulawesi Utara, sangat mengagetkan banyak orang terutama warga setempat.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Pusat, peristiwa ini terjadi justru di tengah peringatan BMKG akan terjangan banjir pesisir pantai atau rob tanggal 11 sampai 23 Juni 2022 berkaitan dengan Venomena Supermon. Sejumlah rumah dan fasilitas jalan lainnya ditelan bumi

BPNB membenarkan peristiwa jalan, jembatan dan beberapa bangunan ambles ke laut di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya mengatakan bahwa lokasi dalam video tepatnya di pesisir Pantai Boulevard, Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Kepulauan Amurang.
Peristiwanya terjadi pada Rabu, 15 Juni 2022, pukul 14 waktu setempat.

“Sebanyak 15 unit rumah beserta satu jembatan dan satu bangunan penginapan amblas oleh fenomena abrasi yang terjadi di pesisir Pantai Boulevard,” tulis Muhari, Kamis 16 Juni 2022.

Berdasarkan laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Selatan, rumah dan jembatan yang terdampak abrasi berada di bibir tebing yang berbatasan langsung dengan laut. Abrasi kemudian menggerus tebing pantai sehingga menyebabkan belasan rumah bergerak dan ambles lalu ditelan laut.

Bangunan rumah warga yang amblas akibat fenomena abrasi di pesisir Pantai Boulevard, Kecamatan Kepulauan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu 15 Juni 2022. BPBD Kabupaten Minahasa Selatan

Muhari menyatakan belum menerima laporan mengenai korban jiwa. Menurutnya, hingga saat ini tim gabungan masih melakukan kaji cepat untuk mendata lebih lanjut kerugian materiil.

Peristiwa itu terjadi di tengah peringatan BMKG akan terjangan banjir pesisir atau banjir rob 11-23 Juni 2022 di banyak wilayah di Indonesia.
Satu faktor penyebab di antaranya adalah fenomena Supermoon.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *