Onlinebrita.com, Jakarta- Warga Jakarta saat ini dimanjakan dengan spot pemotretan di tengah Kota. Adalah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Karet Sudirman yang terbentang di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat namanya. Setiap akhir pekan atau hari liburan dipadati warga yang ingin berfoto foto mencari Spot terbaik.
JPO yang berbentuk kapal Pinisih ini, terbentang membelah Jalan Jenderal Sudirman yang padat dengan kendaraan setiap harinya. JPO ini tampak berbeda dari JPO biasanya. Jika dilihat dari sisi bawah, JPO tersebut tak memiliki bentuk khusus, hanya saja ada dua jembatan lurus dan melengkung menghubungkan sisi barat dan sisi timur tepian Jalan Sudirman.
Motif zig-zag berwarna merah dengan aksen hitam di bagian bawah jembatan juga memberikan ciri khas tersendiri terhadap JPO yang bberbentuk mirip kapal pinisi jika dilihat dari atas. Malam harinya, lampu LED menghiasi di sepanjang jembatan, membuat JPO yang dibangun untuk memperingati tenaga kesehatan yang gugur dalam pandemi Covid-19 terlihat mencolok.
Kapal pinisi, menurut sumber di lokasi, dipilih sebagai desain JPO terinspirasi dari kisah asal-muasal Kota Jakarta, Pelabuhan Sunda Kelapa. Dulu, di pelabuhan itu banyak bersandar kapal pinisi, sehingga JPO Karet Sudirman diharapkan bisa mengingatkan para pejalan kaki soal asal-usul Kota Jakarta.
JPO Karet Sudirman Bisa Dilintasi Sepeda hingga Dilengkapi Anjungan Dari JPO, ketika menghadap utara, kita akan disuguhkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit Jakarta yang berdiri di sepanjang Jalan Sudirman.
Indofood Tower, Menara Topaz, hingga Hotel Grand Sahid Jaya sangat jelas terlihat. Sementara itu, di sisi selatan, tampak siluet gedung yang dipotong bangunan lintas atas Jalan KH Mas Mansyud dan Jalan Layang Non-Tol Kampung Melayu-Tanah Abang. Untuk penunjang kehadiran JPO ini, pemerintah DKI menyiapkan fasilitas lift yang canggih. Selain menawarkan pemandangan berbeda di tengah Kota Jakarta, JPO kapal pinisi yang dilengkapi anjungan juga menggunakan teknologi canggih untuk menjamin keselamatan pengunanya.
Masih menurut sumber, di JPO tersebut dipasang sistem pendeteksi beban. “Di anjungan JPO itu kalau lebih dari 50 orang, sensornya akan berbunyi. Kalau sudah bunyi pemakai jasa atau masyarakat harus turun dulu gantian, ini demi keamanan pengunjung maupun pengguna JPO lainnya. ”Kalau tidak salah, pihak PT Daiichi Elevator Indonesia ( DEI), perusahan yang sudah dipercaya untuk pengaadaan lift di Indonesia dan pangsa pasar luar yang dipercaya untuk pengadaan Lift nya ini” ujar salah seorang penjaga Lift seraya menambahkan pihak PT DEI secara rutin terus melakukan pemantaaun jika terjadi masalah gangguan Lift nya.
Khusus Lampu yang menyala di sisi-sisi JPO juga bukan sembarang lampu. Teknologi red green blue (RGB) diselipkan agar lampu bisa berubah warna sesuai dengan peruntukannya. Selain teknologi canggih yang disematkan, JPO itu bisa dinikmati tidak hanya untuk pejalan kaki, tapi juga untuk kaum disabilitas dan para pesepeda. ” Ini satu satunya jalur yang punya lintasan sepeda ujar warga setempat (*)