ONLINEBRITA.COM : JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap data kasus Corona yang terus mengalami kenaikan. Provinsi DKI Jakarta dan Bali diprediksi bakal mengalami puncak Corona melampaui pada saat gelombang varian delta.
Budi menjelaskan wilayah yang sudah melampaui puncak varian delta yakni Tangerang dan Bekasi. Budi memprediksi kenaikan kasus di DKI dan Bali bakal segera terjadi.
“DKI dan Bali will follow very soon,” ujar Budi Gunadi dalam keterangannya, Minggu (6/2/2022).
Meski demikian angka pasien Corona yang dirawat saat ini masih terkendali. Artinya pasien yang masuk rumah sakit masih di bawah puncak lonjakan ketika varian delta.
Budi mengatakan kenaikan kasus Corona masih bakal terjadi dalam dua sampai tiga pekan ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang.
“Grafik di bawahnya, hospitalisasi masih 30%an dari puncak delta. Masyarakat tetap tenang namun waspada menghadapi kenaikan kasus yang pasti akan tinggi dalam 2-3 minggu ke depan,” kata Budi.
Lebih lanjut, Budi mengatakan bagi pasien Corona yang tidak bergejala bisa melakukan isolasi di rumah. Hal itu demi rumah sakit bisa melakukan perawatan kepada pasien yang bergejala parah.
“Agar rumah sakit bisa digunakan oleh yang benar-benar membutuhkan. Ini beberapa data yang menunjukkan sebenarnya keterisian rumah sakit kita, kalau sesuai aturan Kemenkes, bisa berkurang 60-70%,” ucap Budi.
Data Corona Jakarta dan Bali
Merujuk data BNPB, kasus Corona di Jakarta dan Bali mengalami kenaikan signifikan. Dalam dua pekan terakhir, kasus di Jakarta mengalami lonjakan drastis. Pada 23 Januari lalu, kasus tambahan di Jakarta masih di angka seribuan. Dan, per 5 Februari, kemarin kasus positif di Jakarta bertambah 12 ribuan.
Sementara itu, kasus COVID di Bali juga mengalami kenaikan. Pada Sabtu (5/2) kemarin kasus COVID di Bai bertambah 2.000-an. Padahal pada 23 Januari lalu tambahan kasus Corona harian masih di bawah 50 kasus. Berikut ini data lengkap kenaikan Corona di Jakarta-Bali 2 pekan terakhir:
DKI Jakarta
5 Februari 12.774
4 Februari 13.179
3 Februari 10.317
2 Februari 9.132
1 Februari 6.388
31 Januari 5.262
30 Januari 6.622
29 Januari 5.765
28 Januari 4.558
27 Januari 4.149
26 Januari 3.509
25 Januari 2.190
24 Januari 1.993
23 Januari 1.739
Bali
5 Februari 2.038
4 Februari 1.789
3 Februari 1.501
2 Februari 771
1 Februari 715
31 Januari 294
30 Januari 359
29 Januari 325
28 Januari 311
27 Januari 212
26 Januari 139
25 Januari 96
24 Januari 33
23 Januari 48
Kenaikan kasus Corona di Jakarta berdampak pada jumlah evakuasi pasien menggunakan ambulans. Kepala Unit Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Winarto menuturkan jumlah evakuasi pasien sepanjang Januari sebanyak 857 kegiatan.
“Jumlah evakuasi COVID bulan Januari 857 kegiatan. Desember Jumlah rujukan COVID-19 ada 73. Naik 8-9 kali lipat dibanding Desember,” kata Winarto saat dimintai konfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (6/2/2022).
Winarto menjelaskan saat ini pihaknya menerima 28 panggilan ambulans setiap hari untuk melayani pasien bergejala ringan, sedang, hingga berat.
“Gejala ringan dan OTG biasanya dibantu dengan Ambulans Puskesmas, namun kadang-kadang ambulans AGD tetap melayani yang ringan juga. Prioritas kami utamakan yang gejala sedang dan berat. Tapi kami fleksibel,” paparnya.
Meskipun permintaan evakuasi meningkat drastis, Winarto memastikan armada ambulans tetap terpenuhi melayani warga di seluruh wilayah Jakarta.
“Untuk DKI Jakarta saat ini masih tercukupi, karena dibantu ambulans puskesmas, RSUD, RS swasta, dan beberapa organisasi kemasyarakatan/CSR lainnya,” terangnya.
Dilansir dari detik.com