ONLINEBRITA.COM : JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Taufik Madjid menyampaikan harapannya dalam peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-71 yang digelar secara offline dan online di kantor Kalibata, Minggu (12/12/2021). Harapan tersebut ia sampaikan melalui pantun di hadapan seluruh transmigran dan tamu undangan yang hadir.
“Pak Mamat dari Sulawesi membawa batu, bawanya tiga dibagi ke teman-teman satu per satu, selamat hari transmigrasi ke tujuh puluh satu, semoga bisa berperan menjadi alat pemersatu,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah dari para undangan.
Peringatan HBT tahun ini dilaksanakan di dua tempat berbeda yakni Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Selatan yang dihadiri Menteri Desa Abdul Halim Iskandar dan kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di Jakarta yang dihadiri oleh Sekjen Taufik Madjid.
Dalam kesempatan tersebut, Sekjen Taufik Madjid menyulut semangat para transmigran yang hadir untuk bersama-sama membangun Indonesia. Ia menyatakan bahwa transmigrasi tidak hanya aktifitas perpindahan penduduk namun mengandung peran yang lebih besar baik dalam pembangunan maupun ketahanan pangan.
Hal ini sesuai dengan kondisi di Indonesia yang harus terus dibangun dengan sumber daya yang tersedia. Dalam ketahanan pangan, program transmigrasi yang sedang berjalan adalah food estate tepatnya di kawasan Transmigrasi Lamunti, Dadahup, Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah.
“Transmigrasi bukan hanya memindahkan orang dari tempat yang padat ke tempat yang jarang penduduknya. Tapi kita harus satu pandangan bahwa transmigrasi dilaksanakan untuk saling memberi kekuatan ketahanan pangan nasional. Indonesia negara yang luar biasa punya potensi sumber daya alam dan iklim yang luar biasa. Tapi Indonesia saat ini adalah negara dengan 83 persen desa dengan source yang besar ternyata Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor pangan terbesar di dunia. Karena itu kita dorong dengan program transmigrasi yang bernama food estate, pengembangan ketahanan pangan nasional,” papar Sekjen Taufik Madjid.
“Kita memindahkan orang, bukan hanya orang dan keluarganya saja tapi juga dengan pengetahuan dan investasi yang masuk, tata kelolanya kita perbaiki, membuat produk-produk seperti BUMDes, pasarnya dan offtakernya kita hadirkan. Jadi dari hulu ke hilir kita perhatikan sehingga insya Allah transmigrasi menjadi penyumbang utama dalam ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.
Membangun Indonesia merupakan pekerjaan rumah semua masyarakat yang tidak boleh berhenti dilakukan meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Oleh karena itu tiga disrupsi yang sedang terjadi harus bisa dijadikan sebagai ruang untuk memajukan Indonesia. Tiga disrupsi tersebut adalah digital, milenial, dan pandemi seperti yang disampaikan Sekjen Taufik Madjid.
“Ada tiga disrupsi yang tidak bisa kita tolak. Pertama adalah disrupsi digital yang bukan lagi pilihan tapi wajib diikuti agar tidak ketinggalan. Kedua adalah disrupsi milenial sehingga saya selalu menyampaikan bahwa CPNS di Kemendes harus memiliki ideologi yang kuat untuk membangun negeri. Ketiga adalah disrupsi pandemi yang mengubah kita semua untuk semakin cepat masuk ke era digital,” terang Sekjen Taufik Madjid.
Tiga disrupsi tersebut haus bisa diadaptasi dan diikuti sehingga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta seluruh elemen terkait dapat turut serta dalam mempercepat pembangunan di Indonesia secara menyeluruh yang dimulai dari desa.
Sekjen Taufik Madjid yakin bahwa semangat yang sama juga dimiliki oleh seluruh transmigran sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
“Saya yakin meskipun tempat tidur kita bisa berbeda, namun mimpi kita harus sama untuk Indonesia yang akan datang. Insya Allah transmigrasi membawa kemajuan bagi Indonesia, Indonesia lebih maju Indonesia lebih hebat mempersatukan negeri dengan transmigrasi,” jelasnya.
Selain Sekjen Taufik Madjid, hadir pula Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Danton Ginting Munthe, dan Persatuan Wredatama Transmigrasi dari Banten, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan DKI Jakarta. Beberapa acara di dalamnya adalah pemotongan tumpeng, penampilan hasil lomba foto nenek dan kakek bergaya, serta dialog bersama.
Sumber : kemendesa.go.id