Kerja Keras Peneliti Fakultas di Pamerkan di Expo Unsrat, Jadi Ruang Kolaborasi

ONLINEBRITA.COM, MANADO – Aura kompetisi dan inovasi memenuhi Manado Town Square (Mantos) pada 17-18 November lalu. Event bergengsi, Expo Prisma Unsrat 2025, kembali menjadi panggung bagi para peneliti untuk memamerkan harta karun riset mereka.

Namun, di antara puluhan booth yang ada, satu inovasi berhasil menyedot perhatian publik dan industri: Prototipe Suplemen Kesehatan BIOVINA.

Prototipe ini adalah buah manis dari kerja keras tim peneliti Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Menariknya, riset ini berhasil lolos pendanaan melalui kompetisi nasional BIMA Kemendikbudristek—DRTPM lewat skema Riset Terapan-Luaran Prototipe (RT-LP) Kemendiktisaintek 2025.

Kehadiran BIOVINA bahkan menjadi amunisi utama yang membawa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsrat meraih gelar Juara Satu Booth PRISMA Unsrat 2025 dan keluar sebagai Juara Umum.

Tak heran jika Dekan FMIPA Unsrat, Dr. Gerald Tamuntuan, M.Si, terlihat sangat bersemangat memberikan dukungan penuh.

Prototipe Suplemen Kesehatan Biovina dipamerkan sebagai wujud nyata bahwa hasil riset di kampus bisa ditransformasikan menjadi inovasi teknologi yang benar-benar siap untuk dihilirkan.

Di balik prototipe ini, berdiri seorang peneliti senior dan ahli di bidang Riset Kesehatan, Prof. Dr. Dingse Pandiangan, M.Si, sebagai Ketua Tim.

Prof. Dingse dan timnya yang multidisiplin, tak hanya berasal dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga, tetapi juga telah menjalin kolaborasi erat dengan sektor industri, yaitu CV Herbal Indo Utama Group, UMKM CV Biovina, dan Pemerintah Desa Tambala Minahasa.

Penelitian yang melahirkan BIOVINA ini berjudul: “Formulasi, Standarisasi dan Uji Toksisitas Kronis Ekstrak Gambir dan Pasote untuk Obat Tukak Lambung dan Imunomodulator.”

“Fokus utama riset ini adalah mengembangkan Metabolit Sekunder tumbuhan lokal, khususnya Gambir dan Pasote menjadi produk yang bermanfaat bagi kesehatan manusia,” jelas Prof Dingse.

Penelitian RT-LP ini bekerja sama dengan Industri Herbal dan Industri yang mengajukan ke izin produksi dan edar BPOM.

Prototipe ini merupakan bagian dari luaran yang telah dilindungi melalui Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa Paten berkelanjutan.

Tim ini berhasil menerapkan Paten nomor IDP000035225IDS000006454IDS000006325IDS000005565IDS000009577, dan IDS000011798 dengan teknik pengolahan, ekstraksi, formulasi, dan prototipe produk kesehatan berbasis bahan alam Indonesia.8

Prof. Pandiangan menegaskan bahwa keikutsertaan di Expo Prisma ini memiliki misi yang lebih besar daripada sekadar pamer.

“RT-LP ini kami rancang agar tidak berhenti hanya di publikasi saja,” ujarnya seraya menambahkan, “Tujuannya adalah menghasilkan prototipe yang siap diuji lebih jauh dan dipertimbangkan sebagai produk inovatif yang dapat dibawa ke tingkat industri.”

Lebih dari itu, kata dia, keikutsertaan ini untuk memperkenalkan potensi besar ekstrak tanaman lokal Indonesia, khususnya Gambir dan Pasote, yang berkhasiat sebagai anti-tukak lambung, antioksidan, antidegeneratif, antiinflamasi, dan Imunomodulator.

Pengembangan Prototipe Suplemen Kesehatan Biovina ini juga menunjukkan kesiapan Unsrat dalam mendukung hilirisasi riset dan memperkuat ekosistem inovasi nasional.

Melalui pameran ini, banyak pihak dari industri kesehatan, akademisi, hingga pemerintah daerah memberikan apresiasi dan ketertarikan terhadap potensi komersialisasi produk berbasis riset tersebut.

Kegiatan Expo Prisma Unsrat 2025 tidak hanya menjadi ruang kolaborasi, tetapi juga mempertegas komitmen universitas dalam mendorong penelitian yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Dengan keberhasilan menampilkan luaran penelitian yang telah memiliki HKI Paten dan prototipe siap pakai, Unsrat menunjukkan kapasitasnya dalam mencetak inovasi yang berorientasi pada kebutuhan bangsa.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *