PLN Resmikan Gedung Baru Hub UMKM

ONLINEBRITA.COM, JAKARTA – PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya meresmikan gedung baru Hub UMK Jakarta Raya di Kembangan, Jakarta Barat, yang diharapkan menjadi rumah dan pusat pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan pentingnya penguatan UMKM dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Ia juga menekankan bahwa PLN akan terus mendukung para pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk semakin berkembang dan mandiri secara ekonomi.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Melalui inisiatif seperti Hub UMK ini, PLN tidak hanya menyediakan energi listrik yang andal, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam pemberdayaan usaha kecil agar lebih inovatif, kompetitif, dan berdaya saing di pasar nasional maupun global,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Senin (2/12/2024).

Sejak berdiri di tahun 2023, Hub UMK PLN Jakarta Raya telah membina 925 UMKM dan memiliki banyak program unggulan, seperti pelatihan UMKM, sertifikasi BNSP Fasilitator, TJSL Day, dan pemberdayaan kelompok rentan.

Baca:Timur Tengah Kembali Panas, Harga Minyak Dunia Malah Anjlok

Mega Indah Septiariandini, pemilik usaha Demero Indonesia, yang juga merupakan salah satu UMKM binaan PLN menjelaskan bahwa adanya Hub UMK ini sangat membantu usahanya untuk terus berkembang. Usaha artisan tea yang Ia rintis sejak 2018 ini, kini semakin dikenal dan telah meraih Penghargaan Gold dalam ajang Bina Mitra UMKM Awards 2024.(*)

“Kami tidak hanya fokus pada produk berkualitas, tetapi juga memberdayakan kaum rentan untuk memproduksi belacu sebagai kemasan teh. Ini sekaligus mendukung keberlanjutan dengan penggunaan bahan ramah lingkungan,” ungkap Mega.

Selain Mega, Harry, pemilik Batik Palbatu, mengungkapkan bahwa usahanya berfokus pada pengembangan batik kontemporer dengan pemberdayaan kaum rentan, seperti difabel dan penyintas kanker. Hadirnya Hub UMK menurutnya telah menjadi wadah bagi dirinya dan pelaku UMKM lain di Jakarta untuk semakin memperluas pasar dan kolaborasi.

“Kami memiliki pembatik tetap dari komunitas tunarungu dan menyertakan motif anak-anak difabel dalam desain kami, sebagai bagian dari upaya menciptakan batik yang inklusif dan bermakna,” jelas Harry.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *