ONLINEBRITA.COM, MINUT -Bupati Joune J.E. Ganda, S.E.,MAP., M.M, M.Si dan Wakil Bupati Kevin Wiliam Lotulung, S.H., M.H (JG-KWL) menggenjot empat Program Prioritas Perikanan di Minut yang ditetapkan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Program-program tersebut meliputi, Program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) di Desa Kema 3, Program Desa Wisata (Dewi) Bahari di Desa Palaes, Program Smart Fisheries Village (SFV) di Desa Tumaluntung, dan Program Kampung Budidaya Ikan Nila di Warukapas.
Hal tersebut diungkapkan Kadis Komunikasi Informasi dan Persandian Minut Robby Parengkuan, SH Selasa, (30/07/2024) saat ditemui media ini di ruang kerjanya
Dijelaskannya, Program Kalaju bermaksud untuk mengembangkan nelayan agar bisa menggunakan teknologi maju, sehingga akan kelihatan dari hasil produksi yang sesuai target.

Sementara itu, untuk Program Dewi Bahari merupakan perikananan wisata, seperti pengembangan mangrove atau konservasi. Program ini untuk menjaga ekosistem blue carbon yang tidak fokus ke penangkapan.
Dan, Program Smart Fisheries Village (SFV) berbasis pada penerapan pembibitan ikan. Sedangkan, Program Kampung Budidaya Ikan Nila bertujuan ke pembesaran ikan yang berdasarkan Surat Keputusan (SK) KKP RI.
Program-program ini, menurut Parengkuan, telah dilaksanakan dan disinkronkan dengan program dari KKP RI.
“Sesuai dengan program JG-KWL, Pemkab Minut melalui DKP Minut, akan terus mengembangkan program-program tersebut. Pengembangan ini meliputi juga dua sektor, baik dari sisi Perikanan Tangkap maupun Perikanan Budidaya,” jelas Parengkuan.
Lanjut dikatakannya, “Untuk NTN (Nilai Tukar Nelayan) mencapai 109 yang artinya diatas target. Hal ini menunjukan, program yang diberikan oleh Pemerintah Pusat sinkron dengan program yang dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Minut.
“Selama ini juga kita mampu menjaga hasil inflasi perikanan. Karena kesejahteraan nelayan ini diukur dari NTN yang meningkat, dengan begitu hasil produksi juga meningkat,” terang Parengkuan.
Terpisah Kepala DKP Minut Jack Y.R. Paruntu, SE., M.Pd, saat diuubungi media ini mengatakan.

“Pemkab Minut telah banyak memberikan bantuan sarana prasarana (sarpras) perikanan, untuk itu diharapkan sarpras ini dapat bermanfaat dan bisa dikelola oleh Nelayan sebaik mungkin, sehingga bisa menghasilkan sesuai dengan harapan nelayan yang dampaknya bisa meningkatkan kesejahteraan,” kata Paruntu.
Dijelaskan Paruntu, potensi perikanan tangkap di Minut cukup luas, dengan luas laut 1.697,91 km dan panjang garis pantai 229.2 km yang tersebar di Kecamatan Wori, Likupang Barat, Likupang Timur Kema dan Kauditan. Dengan 53 desa pesisir, dimana penduduknya cenderung berprofesi nelayan.
“Hal ini merupakan potensi luar biasa yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sementara untuk budidaya ikan air tawar di Minut juga sangat menjanjikan,” tutup Paruntu. (*/)