BSG Bersama OJK Perkuat Skema Pembiayaan Keuangan Sesuai Kebutuhan Sektor Riil

ONLINEBRITA.COM, MANADO – PT Bank SulutGo terus memperkuat perannya dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi SulutGoMalut. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di daerah Sulawesi Utara dan Gotontalo

Salah satu upaya konkret yang saat ini tengah dijalankan adalah mendorong pengembangan ekonomi daerah berbasis komoditas unggulan melalui kolaborasi erat dengan pemerintah daerah bersama OJK.. 

Koordinasi awal dilakukan pada tanggal 16 Juli 2025 di Kantor OJK melalui pendekatan end-to-end yang mencakup perencanaan, pendanaan, pendampingan, hingga pemasaran, inisiatif ini diarahkan untuk menciptakan nilai tambah secara menyeluruh dalam rantai pasok komoditas unggulan di daerah.

Pengembangan ini tidak hanya bertumpu pada potensi sumber daya alam daerah, namun juga bertujuan membuka akses pembiayaan yang lebih luas dan inklusif, khususnya bagi peternak dan pelaku UMKM di sektor produktif. 

Melalui skema pembiayaan berbasis ekosistem closed loop, diharapkan tercipta kesinambungan antara sektor hulu dan hilir, dengan melibatkan offtaker serta lembaga jasa keuangan secara terstruktur dan berkesinambungan.

Komitmen serupa juga ditegaskan dalam pertemuan koordinasi OJK bersama seluruh Pimpinan Cabang BSG yang tersebar di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo pada tanggal 18 Juli 2025. 

Dalam forum tersebut, dibahas capaian serta rencana pengembangan komoditas unggulan di masing-masing wilayah kerja, antara lain komoditas kakao, kelapa, pala, jagung, hortikultura, perikanan tangkap, perikanan budidaya, hingga sektor pariwisata. 

BSG, sebagai bank pembangunan daerah, diharapkan dapat merancang skema pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan sektor riil dan karakteristik daerah masing-masing.

Upaya ini selaras dengan arah kebijakan dalam Roadmap Penguatan BPD Tahun 2024–2027, khususnya pada Pilar Ketiga yang menekankan Penguatan Peran terhadap Perekonomian Daerah dan Nasional. 

Melalui pilar ini, OJK mendorong BPD untuk menjadi agen pembangunan yang tangguh, berdaya saing, serta memiliki peran signifikan dalam mendukung sektor-sektor produktif dan peningkatan inklusi keuangan di daerah.

Sinergi dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa setiap potensi lokal dapat dioptimalkan dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Dengan mengedepankan prinsip kolaborasi lintas sektor, pendekatan berbasis potensi daerah, dan skema pembiayaan yang terintegrasi, OJK optimistis bahwa pengembangan ekonomi berbasis komoditas unggulan dapat menjadi salah satu pilar strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional sekaligus mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat menuju visi Indonesia Emas 2045.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *