Dibantai PSG 0-5 di Final Liga Champions, Inter Milan Catat Kekalahan Terburuk Sepanjang Sejarah !

ONLINEBRITA.COM, SPORT –  Inter Milan kembali gagal menambah koleksi gelar Liga Champions mereka setelah dihajar Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor mencolok 0-5 di final 2025. Kekalahan ini menjadi luka historis bagi tim asal kota mode tersebut.

Malam yang seharusnya menjadi kesempatan emas Inter Milan untuk mengukir sejarah manis di Liga Champions justru berubah menjadi mimpi buruk. Bertanding di Olympiastadion, Berlin, Minggu (1/6/2025), Nerazzurri dihajar habis-habisan oleh PSG dengan skor telak 0-5. Ini menjadi kekalahan terbesar Inter di final Liga Champions sepanjang sejarah klub.

Laga ini menjadi final ketujuh Inter di kompetisi paling bergengsi di Eropa. Dari total tersebut, Inter hanya mampu meraih tiga kemenangan, yakni pada tahun 1964, 1965, dan terakhir pada 2010 bersama Jose Mourinho. Namun, setelah 15 tahun menunggu kembali ke puncak, kenyataan pahit justru harus ditelan anak asuh Simone Inzaghi.

PSG tampil sangat dominan sejak menit awal. Lima gol dicetak oleh Achraf Hakimi, Désiré Doué (2), Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu. Inter tak mampu memberi perlawanan berarti, bahkan tidak mencatat satu pun tembakan tepat sasaran hingga peluit akhir.

Rivalitas Milan Sekota: Masih Tertinggal dari Rossoneri

Kekalahan ini juga semakin memperlebar jarak prestasi antara Inter Milan dan rival sekota mereka, AC Milan. Rossoneri telah mengoleksi 7 gelar Liga Champions dari 11 kali final, jauh di atas torehan Inter yang baru 3 gelar dari 7 final.

Mereka terakhir kali tampil di final bersama di ajang ini terjadi bukan di partai puncak, melainkan di semifinal musim 2002/03 dan perempat final 2004/05, di mana AC Milan selalu keluar sebagai pemenang.

Final ini membuka banyak pertanyaan tentang strategi jangka panjang Inter Milan. Di tengah ekspektasi tinggi dan rivalitas abadi dengan AC Milan, kekalahan telak ini menjadi titik refleksi. Inter pernah berjaya, tapi untuk kembali ke puncak, mereka harus lebih sadar membangun tim yang bisa berkompetisi di eropa (David)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *