ONLINEBRITA.COM, PENDIDIKAN – Situasi unik dan membingungkan tengah terjadi di SMK N I Kotamobagu terkait kebijakan sumbangan komite sekolah. Perbedaan informasi antara Kepala Sekolah (Kepsek) dan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan menarik perhatian publik karena menimbulkan kebingungan terkait prosedur yang sebenarnya.
Wakasek Bidang Kesiswaan, Anton Manika, S.Ag, menyatakan bahwa kebijakan sumbangan telah disepakati dengan nominal yang bervariasi, yaitu antara Rp 0 – Rp 60.000, Rp 60.000 – Rp 80.000, hingga Rp 80.000 – Rp 100.000. Menurut Anton, sumbangan ini bersifat sukarela, dan orang tua siswa diberi kebebasan untuk memilih jumlah sesuai dengan kemampuan dan kerelaan masing-masing. “Sukarela, tinggal orang tua siswa memilih sesuai dengan kerelaan dan kami menyediakan blankonya,” jelas Anton.
Namun, pernyataan berbeda datang dari Kepsek Hi Hardi Mokoginta, S.Pd., MM. Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa 12 November 2024, Hardi menegaskan bahwa sumbangan komite di SMK N I Kotamobagu murni bersifat sukarela, tanpa adanya nominal tertentu. Hardi menjelaskan bahwa sumbangan ini disesuaikan sepenuhnya dengan kemampuan dan keikhlasan orang tua, tanpa menentukan rentang jumlah tertentu. “Untuk Komite di SMK I Kotamobagu, itu Sumbangan Dana Pendidikan murni, sesuai kemampuan dan keikhlasan orang tua tanpa menentukan nominal tertentu,” ujar Hardi.
Perbedaan pernyataan antara keduanya ini menjadi sorotan publik karena dikhawatirkan bisa menyebabkan kebingungan di antara para orang tua siswa. Di satu sisi, ada informasi yang mengindikasikan adanya nominal pilihan, sedangkan di sisi lain ditegaskan bahwa nominal sumbangan bersifat bebas.
Kejelasan mengenai kebijakan sumbangan ini sangat penting, mengingat peran komite dalam mengelola dana untuk mendukung berbagai kebutuhan sekolah. Ketidakselarasan informasi bisa berakibat pada munculnya asumsi atau spekulasi di masyarakat, yang berpotensi mempengaruhi citra SMK N I Kotamobagu. (David)
