Foto: Sosok penuh Karisma Prof Ir Kawilarang Warow Alex Masengi MSc PhD
Onlinebrita.com, Tomohon – Jelang Pilkada 2024, kini mulai bermunculan hoaks atau informasi bohong yang menyebar dengan cepat, mengancam Pesta Demokrasi itu.
Dalam beberapa kasus, hoaks bahkan dapat menyebabkan kerusuhan dan konflik sosial yang berdampak sistemik.
Kini, hoaks mulai mewarnai Media Sosial (Medsos) dengan modus Klaim meng-klaim untuk mempengaruhi arus dukungan dan keputusan masyarakat pemilih.
Tak pelak, modus Klaim meng-klaim soal dukungan tersebut, pun mendapat tanggapan beragam dari para Pengamat Politik Sulawesi Utara,” Senin (13/05/2024).
Seperti, kata Pengamat Politik dari Tokoh Akademisi Sulut Prof Ir Kawilarang Warow Alex Masengi MSc PhD, bahwa Strategi Politik hoaks tidak efektif untuk mempengaruhi pemilih di Kota Tomohon.
“Karena masyarakat Tomohon memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni. Jadi, saya rasa sulit untuk dibodohi, apalagi dengan isu murahan atau hoaks,” kata Prof Alex sapaan akrab Profesor pada Tropical Biosphere Research Center University of The Ryukyus Okinawa Jepang ini.
Dikatakannya, dalam konstalasi Politik di era kekinian, menjadi hal yang lumrah jika tejadi persaingan tidak sehat antara pendukung Kandidat. Namun, mestinya harus cerdas, santun dan beretika.
“Jangan suka menjual kebohongan, dan membangun opini sesat, dengan melakukan pembusukan dan saling menjatuhkan antara pendukung Kandidat,” ungkap Prof Alex.
Sembari menyebut, upaya memperdaya Pemilih dengan pola Klaim meng-klaim arus dukungan itu, adalah sebuah proses pembodohan Politik diruang publik,” tegas Guru besar Unsrat Manado itu.
Menurutnya, kredo Vox Populi, Vox Dei muncul pada awal Demokrasi Modern. Dan, ungkapan ini kerap di dengar dalam setiap kancah perpolitikan.
“Ungkapan dalam bahasa latin yang dapat diterjemahkan sebagai “Suara rakyat adalah suara Tuhan.” Artinya, suara rakyat harus dihargai,” ungkap Prof Alex.
“Jadi, bukan modus hoaks Klaim meng-klaim dukungan dari se-kelompok oknum tèrtentu yang bisa dijadikan ukuran, namun yang menentukan adalah suara hati nurani rakyat,” beber Prof Alex.
Ditambahkannya, sosok Pemimpin ideal Kota Tomohon harus paripurna dalam segala hal. Sebab, Tomohon adalah Kota Religius, Kota Pendidilan, Kota Toleran dan Kota Bunga.
“Dia harus memiliki etika, rendah hati, berintegritas, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal, dan mampu penjadi teladan, serta takut akan Tuhan,” sebut Pengajar di University Simon Fraser Canada di bidang Kajian Laut Dalam, yang saat ini Digadang Gadang untuk maju pada PILKADA SULUT 2024.(*jp)