Meski Difitnah, Popularitas Caroll Senduk Sulit Dibendung

Foto: Walikota Caroll Senduk SH dan Prof Ir Alex KW Masengi MSc PhD

Onlinebrita.com, Tomohon – Pengamat Politik Kota Tomohon Prof Ir. Kawilarang Warouw Alex Masengi MSc PhD menyebutkan, jika kampanye hitam (black campaign, red.) kerap ditujukan terhadap sosok Walikota Caroll Senduk tak membuat popularitas CS merosot.

Menurut Prof Alex, pola penyebaran fitnah dan hoax secara gencar di medsos dirasa cukup efektif oleh pihak tertentu, untuk menyasar target kalangan masyarakat yang menggunakan medsos.

“Itu pertanda arus dukungan bagi Caroll Senduk sulit dibendung,” kata Mr Alex yang dikenal Profesor pada Tropical Biosphere Research Center University of The Ryukyus Okinawa Jepang Bidang DNA Lingkungan Laut Dalam (Deep Sea DNA), Minggu (05/05/2024).

Dikatakan Prof Alex, hal itu menandakan ketidakmampuan dari kubu lawan politik dalam membendung elektabilitas dukungan yang terus memuncak untuk Caroll Senduk.

Mereka menganggap Black Campaign lewat medsos itu lebih efektif. Padahal, justru ada pasal atau sanksi hukum yang menjerat terhadap praktik-praktik fitnah, hoax, ujaran kebencian dan isu SARA yang dilakukan.

“Ya harus ada upaya hukum, dan ini harus diungkap secara utuh, siapa dader dibelakangnya, agar tak terulang kembali menjelang suksesi Pilkada nanti,” tegas Dosen pada Simon Fraser University Canada untuk Bidang Ikan Purba Raja Laut, Coelacanth.

Sembari dia mendesak, Aparat Penegak Hukum agar saatnya menguak praktik dugaan Kampanye Hitam yang dilakukan oleh para oknum lewat media atau akun palsu dalam penyebarkan informasi diruang publik.

Mereka dikenakan Pasal 28 ayat (2) Jouncto Pasal 45A ayat (2) Undang-Undang (UU) RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan atau Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) atau Pasal 15 UU RI No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

“Namun sesuatu yang hebat jika semua Calon Pemimpin Kota Bunga Tomohon boleh bersinergi untuk bangun Kota Tomohon..Semoga,” pungkas Guru Besar di FPIK Program S3 Kelautan UNSRAT Manado ini.(*jp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *