Dukungan Keluarga: Kekuatan di Balik Sukses Pelayanan Tangsin Michael

OnlineBrita.Com, Daerah – Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut),  Sabtu, 24 Februari 2024, dibanjiri ribuan warga Bolaang Mongondow Raya (BMR) yang hadir untuk menyaksikan dari dekat Cap Go Meh dan Festival Budaya.

Acara ini sukses di gelar berkat dukungan luar biasa dari Penjabat Wali Kota Drs Hi Asripan Nani, dibantu oleh Kapolres Kotamobagu AKBP. Dasveri Abdi, S.I.K dan Dandim 1303/Bolmong Letkol. Inf. Fahmil Harris, S.I.P serta pihak sponsor lainnya

Yang begitu menarik dari festival ini adalah aksi Tangsin, yang membawa nuansa spiritual dan keagamaan Khong Hu Cu

Aksi Tangsin tidak hanya sekadar pementasan seni, tetapi juga menunjukkan karakteristik dari Dewa yang diyakini menghuni badan kasarnya. Dewa Kwan Kong, Lo Cia, Sun Go Kong, dan lainnya menjadi bagian kesatuan dari aksi religius.

Rendy Michael Lasut, seorang Tangsin berusia 37 tahun, menjadi sorotan warga yang hadir. Usai selesai melaksanakan pelayanannya pada hari suci, ia berbagi pemikiran dan perasaannya kepada awak media di Kelenteng Tian Shang Sheng Mu Kung

Dalam wawancaranya, Rendy mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya sebagai alat yang Maha Kuasa untuk membantu umat.

Pada tahun 2015, Rendy dipilih oleh para sinbeng (roh suci) untuk menjadi Tangsin. Sejak saat itu, perjalanan spiritualnya telah menuntunnya untuk menjadi pelayan tugas suci dengan tanggung jawab besar.

“Saya dulunya petugas Hu Hoat (sembahyang),” ungkapnya.

Namun, menjadi Tangsin tidaklah mudah. Rendy menjelaskan bahwa seseorang harus menjalani proses, termasuk puasa Ciak Cay untuk menahan hawa nafsu. Meskipun banyak yang berkeinginan, tetapi hanya melalui proses inilah seseorang dapat menjadi Tangsin sesungguhnya.

Rendy Michael Lasut, mensyukuri dukungan kuat keluarganya dalam menjalankan tugasnya. Istri Maya Sari Wullur (38) dan anak-anak masing-masing Enrique Lasut (11) Avrill Lasut (7) dan Kenzo Lasut (4) selalu setia mendampingi dalam setiap pelayanan, memberikan kekuatan dan semangat bagi Rendy.

“Istri saya dan anak-anak selalu mendampingi di mana saya melakukan pelayanan menjadi Tangsin, dan itu adalah kekuatan besar bagi saya,” ujarnya  

Lebih dari sekedar Tangsin, Rendy mengungkapkan bahwa setiap kali sebelum melakukan pelayanan tugas suci, ia meluangkan waktu untuk meditasi. Inisiatif ini menunjukkan dedikasi yang mendalam terhadap perannya sebagai Tangsin.

Dengan kesuksesan Cap Go Meh dan Festival Budaya di Kota Kotamobagu menjadi pesan kuat begitu rukunnya kehidupan toleransi umat beragama serta kisah inspiratif Tangsin Rendy Michael Lasut, akan terus memperkuat nilai-nilai budaya dan spiritualitas bagi generasi muda yang beragama Konghucu. (David)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *