Atraksi Memukau Barongsai Jelang Cap Go Meh 2024: Memperkaya Warna Budaya di Kota Kotamobagu

OnlineBrita.Com, Daerah – Jelang perayaan Cap Go Meh tahun 2024 di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, suasananya semakin meriah dengan atraksi tarian barongsai yang memukau. Di sekitar pusat bisnis Kota Kotamobagu, tepatnya di sepanjang jalan AH Yani, jalan Yos Sudarso, dan jalan Kartini, warga masyarakat bisa menikmati pertunjukan yang mengagumkan ini.

Tradisi barongsai Cap Go Meh telah lama menjadi salah satu momen yang sangat dinantikan dalam kalender budaya Tionghoa, tak kalah pentingnya dengan perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek. Saat menjelang perayaan Cap Go Meh, atraksi Barongsai kerap memeriahkan suasana di depan toko-toko atau rumah-rumah keturunan Tionghoa.

Namun, kehadiran tarian ini tidak terbatas hanya pada perayaan keagamaan, tetapi juga meramaikan berbagai acara perayaan lainnya.

Tak hanya sebagai pertunjukan semata, tradisi Barongsai Cap Go Meh memiliki nilai yang mendalam sebagai bagian dari warisan budaya yang turun-temurun.

Penari-penari berpengalaman dengan penuh dedikasi mengajarkan gerakan-gerakan tarian ini kepada generasi muda, memastikan bahwa kekayaan budaya tradisional Cina tetap terpelihara dan berkembang.

Menurut Rohaniawan Kelenteng Tian Shang Sheng Mu Kung, Fanny Tjeng, tarian barongsai pada hari raya besar seperti Imlek dan Cap Go Meh bukanlah sekadar pertunjukan biasa. Di balik gerakan-gerakan yang memukau, terkandung makna filosofis yang mendalam.

“Tarian ini dilakukan untuk membawa berkah keberuntungan di setiap pergantian Tahun Baru Cina. Namun, makna filosofis ini juga mengandung pesan-pesan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, menjadikannya sebagai lebih dari sekadar tarian hiburan” ujar Tjeng, 23 Febuari 2024

“Terima kasih buat perkumpulan barongsai Fa Lung Lililoyor Kim Hong Manado yang telah datang melayani rangkaian perayaan hari besar Cap Go Meh” pungkasnya

Cap Go Meh sendiri merupakan perayaan yang dilakukan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Penyebutan ‘Cap’ yang berarti sepuluh, ‘Go’ yang berarti lima, dan ‘Meh’ yang berarti malam, merujuk pada waktu penyelenggaraan acara yang disesuaikan dengan kalender China.

Dengan begitu, atraksi memukau tarian barongsai di Kota Kotamobagu tidak hanya sekadar menyajikan hiburan visual yang mengagumkan, tetapi juga merupakan bagian dari keragaman budaya yang memperkaya warna kehidupan masyarakat.

Lewat atraksi ini, kita bisa merasakan keindahan dan kekayaan budaya Tionghoa yang terus dilestarikan dan dirayakan, menambah keberagaman budaya yang menjadi kebanggaan Kota Kotamobagu (David)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *