OnlineBrita.Com, Daerah – Wakil Bolaang Mongondow Raya (BMR) menuju Pemilu 2024 yang penuh harapan, suara Yasti Soepredjo Mokoagow, Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara (Sulut), mendekati angka 100 ribu suara, menandakan pencapaiannya untuk lolos ke Senayan. Namun, di tengah euforia kemenangan, bayang-bayang potensi kecurangan turut menghantui.
Komitmen untuk menjaga integritas proses demokrasi tidak hanya menjadi tugas institusi, tetapi juga tanggung jawab bagi individu dan kelompok masyarakat. Nasir Ganggai, seorang Aktivis Muda dari Nahdlatul Ulama BMR, menyatakan kesediaannya untuk mengawal proses pemilu hingga tuntas. “Apapun kami siap mengorbankan diri demi mengawal suara Yasti Soepredjo Mokoagow,” tegasnya.
Tindakan yang dilakukan oleh Ganggai menunjukkan semangat yang teguh dalam menjaga integritas pemilu. Dalam konteks yang lebih luas, keterlibatan aktivis muda seperti Ganggai menjadi penjaga moral bagi proses demokrasi, menunjukkan bahwa kekuatan dan semangat rakyat dapat menjadi benteng terhadap potensi penyimpangan dan manipulasi.
Aktivis juga menyoroti pentingnya fokus pada pemilihan legislatif selain hanya terpaku pada pemilihan presiden. “Harapannya adalah kita semua, publik, masyarakat pemilih, media, khususnya di sini Bawaslu agar jangan larut dan menghabiskan seluruh energi hanya untuk pemilu presiden,” jelas Ganggai.
Tingkat kesiapan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam mengawasi proses pemilu legislatif juga ditekankan oleh Ganggai, mengingat kompleksitas sistem Pemilu serentak yang dapat memunculkan kesalahan-kesalahan teknis. “Kami meminta agar Bawaslu tetap sigap dan awas dalam mengawasi pemilu legislatif,” ujarnya.
Keterlibatan aktif masyarakat sipil, seperti yang diwakili oleh Ganggai, menjadi pilar utama dalam menjaga keutuhan proses demokrasi. Dengan demikian, perjuangan untuk menjaga integritas pemilu bukanlah beban yang hanya dipikul oleh institusi resmi, tetapi tanggung jawab bersama bagi seluruh elemen masyarakat. (David)
