Perang Hamas dan Israel Pecah, Perdamaian Makin Menjauh

Foto : Salah satu rudal yang menghantam permukiman yang hancur

Onlinebrita.com – Akhirnya pasukan Hamas yang merupakan kelompok Islam Palestina menyerang berbagai sudut kota Israel, dan perang pun pecah setelah balasan menyerang dari pasukan Israel. Serangan terbesar terhadap Israel dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi pada Sabtu (7/10/2023).

Serangan tersebut menimbulkan banyak korban jiwa dari pihak Israel yang kemudian dibalas oleh sejumlah serangan balik yang juga menewaskan banyak orang di pihak Palestina.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Sabtu menawarkan dukungan kepada Israel setelah serangan mematikan dari kelompok militan Palestina Hamas dan memperingatkan pihak manapun yang memusuhi Israel untuk tidak mencari keuntungan.

Serangan oleh kelompok Islamis yang didukung Iran itu terjadi di tengah upaya Biden dan timnya untuk merundingkan perjanjian normalisasi penting antara Israel dan Arab Saudi dan pakta pertahanan AS-Saudi.

Biden mengarahkan tim keamanan nasionalnya untuk tetap berhubungan dengan negara-negara di seluruh kawasan termasuk Mesir, Turki, Qatar, Arab Saudi, Yordania, Oman, Uni Emirat Arab, dan sekutu-sekutu Eropa.
Sementara itu, rival AS, Rusia, menyerukan Israel dan Palestina untuk melakukan gencatan senjata

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Rusia menyatakan keprihatinannya yang paling serius atas memburuknya konflik Israel-Palestina.

“Kami menyerukan kepada pihak Palestina dan Israel untuk menerapkan gencatan senjata segera, meninggalkan kekerasan, menahan diri dan membangun, dengan bantuan masyarakat internasional, proses negosiasi yang bertujuan untuk membangun perdamaian yang komprehensif, langgeng, dan telah lama dinanti-nantikan di Timur Tengah,” kata Zakharova dalam sebuah pernyataan.

Selain respons dari AS dan Rusia, berbagai negara dan lebaga pun buka suara terkait perang baru yang pecah di Timur Tengah tersebut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, mengatakan, ini merupakan jurang yang berbahaya, dan pihaknya mengimbau semua pihak untuk mundur dari jurang tersebut.

“Serangan ini memiliki dampak yang mengerikan bagi warga sipil Israel… Warga sipil tidak boleh menjadi target serangan,” tutur Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Tuerk.(*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *