Maroko Diguncang Gempa 6,8 SR, Gimana Nasib WNI ?

Foto: Maroko di guncang Gempa 6,8 SR. Tampak salah satu bangunan yang rusak

Onlinebrita.com, Maroko -Duta Besar Indonesia untuk Maroko Hasrul Azwart Hutasuhut memastikan sampai jam ini (17:50) WIB, sekitar 500 jiwa Warga Negara Indonesia (WNI) tidak ada yang menjadi korban bencana gempa di Maroko. Termasuk katanya delegasi Indonesia yang mengikuti kegiatan di Maroko.” Semunya dalam keadaan selamat,” ujarnya melalui siaran tv one petang.

Menurut Duta Besar untuk Maroko, saat ini mereka tetap tinggal di lokasi dimana mereka kerja seperti hotel sebagai Chef dan spa. Pihak KBRI lanjutnya akan terus melakukan monitor jika ada WNI yang menjadi korban langaung dilaporkan.
Memang diakuinya pemerintah Maroko telah menetapkan beberapa hari masa berkabung. Dan penanganan dan pencaharian korban terus dilakukan.

Seperti yang diberitakan gempa Maroko yang terjadi Jumat, (8/9/2023) berkekuatan 6,8 skala richter. Dimana korban sampai saat ini
terus bertambah. Data terbaru menyebutkan korban tewas akibat bencana alam itu telah menembus 2 ribu jiwa.

Kementerian Dalam Negeri Maroko mencatat pada Minggu pagi ini (10/9/2023), korban tewas hingga menembus 2.012 orang dan 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis.

Survei Geologi AS mengatakan gempa tersebut berkekuatan 6,8 skala Richter dengan pusat gempa sekitar 72 km (45 mil) barat daya Marrakesh.

Para warga masih berupaya mencari korban selamat yang terkubur di reruntuhan, di mana rumah-rumah dari batu bata lumpur, batu dan kayu kasar retak dan menara masjid roboh akibat gempa yang terjadi pada Jumat malam.

Kota tua bersejarah Marrakesh juga mengalami kerusakan parah. Gempa bumi di Maroko ini dinilai yang paling mematikan di negara itu dalam lebih dari enam dekade. Gempa bumi ini merobohkan rumah-rumah di desa-desa pegunungan terpencil tempat tim penyelamat menggali puing-puing untuk mencari korban selamat.

Gempa terjadi di pegunungan High Atlas di Maroko pada Jumat malam, merusak bangunan bersejarah di Marrakesh, kota terdekat dengan pusat gempa. Sementara daerah yang terkena dampak paling parah berada di pegunungan di dekatnya.

Di desa Amizmiz dekat pusat gempa, petugas penyelamat mengangkat puing-puing dengan tangan kosong dikarenakan batu-batu yang runtuh menghalangi jalan-jalan sempit dan mengganggu akses. Di luar rumah sakit, sekitar 10 jenazah tergeletak dalam kantong jenazah.

“Ketika saya merasakan bumi berguncang di bawah kaki saya dan rumah miring, saya bergegas mengeluarkan anak-anak saya. Namun tetangga saya tidak bisa,” kata seorang warga bernama Mohamed Azaw kepada Reuters.

Sementara itu, rekaman CCTV di Marrakesh menunjukkan kondisi saat bumi mulai berguncang, ketika orang-orang tiba-tiba melihat sekeliling dan melompat, dan yang lain berlari mencari perlindungan dan kemudian melarikan diri ketika debu dan puing-puing berjatuhan di sekitar mereka.

“Di jantung kota tua, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, sebuah menara masjid telah runtuh di Lapangan Jemaa al-Fna. Beberapa rumah di kota tua yang padat penduduk itu roboh dan orang-orang menggunakan tangan mereka untuk membersihkan puing-puing sambil menunggu alat berat,” kata warga lainnya bernama Id Waaziz Hassan.(*/j)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *