OnlineBrita.com-Maskapai plat merah Garuda Indonesia tengah berada di ujung tanduk. Sekitar 93 rute disebut akan ditutup tahun depan. Rute mana saja?
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan PT Garuda Indonesia (Persero) akan memangkas jumlah rute penerbangan dari 237 penerbangan pada 2019 menjadi 140 rute pada 2022. Artinya, jumlahnya akan berkurang 97 rute.
“Garuda akan sangat mengecilkan jumlah rute dan pesawatnya, dan akan fokus kepada rute yang super premium, di mana rutenya turun dari 237 rute jadi 140 rute,” kata Tiko, sapaan akrabnya saat rapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (9/11).
Nantinya, sebagian besar rute internasional akan ditutup. Khususnya yang masuk kategori perjalanan jauh, seperti ke Amsterdam, London, hingga Korea karena sepi penumpang. Rute domestik juga akan diseleksi.
“Memang kita sudah mendapatkan banyak komplain selama sebulan terakhir karena flight Garuda semakin berkurang karena banyak pesawatnya yang di-grounded,” jelasnya.
Nantinya, sambung Tiko, semakin banyak bandara yang mengalami kelangkaan penerbangan Garuda mengingat perusahaan akan fokus pada rute-rute yang benar-benar menghasilkan keuntungan.
Baca juga: Perluas Jaringan Penerbangan, Garuda Indonesia Gandeng Emirates
Tiko mengatakan pengurangan jumlah rute merupakan imbas dari pemangkasan jumlah pesawat, yaitu dari 142 pesawat menjadi 50-60 pesawat saja yang beroperasi. Hal ini juga merupakan dampak dari pengurangan jenis pesawat di perusahaan dari 13 jenis menjadi 7 jenis.
“Biasanya airlines yang bagus mungkin punya 2-3 jenis pesawat, nah ini Garuda mulai dari seri 777, 737, A320, A330, CRJ, ATR45, ATR75, semuanya ada, jadi memang banyak sekali dan ini membuat kompleksitas daripada pengelolaan cost jadi mahal,” pungkasnya.
Rencana penutupan sejumlah rute internasional yang dimiliki Garuda Indonesia itu sejalan dengan imbauan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyarankan Garuda menutup rute internasional yang sepi peminat, dan fokus pada rute domestik yang lebih menjanjikan.